Sambangi Rumah Inklusi di Sukoharjo, Puan: Beri Kesempatan Anak Berkebutuhan Khusus Bermasyarakat

19-01-2022 /
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyambangi Rumah Inklusi yang memberikan pendidikan tertentu bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). Foto: Geraldi/Man

 

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyambangi Rumah Inklusi yang memberikan pendidikan tertentu bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah Inklusi yang disambangi sekaligus diresmikan Puan adalah Sanggar Inklusi Tunas Wijaya dan Sanggar Inklusi Permata Hati.

 

“Indonesia adalah negara gotong-royong, dan dalam negara gotong-royong maka ada keberpihakan terhadap warga negaranya yang membutuhkan bantuan, termasuk kepada anak-anak yang ikut di Sanggar Inklusi,” ujar Puan di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022).

 

Menurut politisi PDI-Perjuangan itu, kebutuhan khusus yang ada pada anak-anak disabilitas bukan berarti membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam masyarakat. Dengan hadirnya wadah seperti Sanggar Inklusi, kata Puan, anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih memiliki kesempatan.

 

“Anak-anak dengan kebutuhan khusus yang ada di Sanggar Inklusi adalah anak-anak kita juga. Mereka adalah anak-anak Indonesia, mereka berhak untuk turut menjadi bagian dan merasakan manfaatnya dari kemajuan Indonesia yang sedang dan akan terjadi,” tutur Puan.

 

Oleh karena itu, dalam kegiatan yang turut dihadiri Anggota DPR serta Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa tersebut, Puan mengajak seluruh pihak bergotongroyong untuk memastikan bahwa anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat perhatian dan pendampingan. Dengan begitu, mereka dapat tetap aktif dan produktif dalam kehidupan bermasyarakat.

 

“Maka itu kata inklusi menjadi penting, karena makna dari inklusi artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan. Di dalam sebuah ruang yang inklusif, kita membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang memiliki sifat terbuka, yang tidak membatas-batasi, yang melibatkan semuanya,” sambung perempuan pertama Ketua DPR RI ini.

 

Diingatkan Puan, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan pemahaman dari masyarakat pada umumnya. Ia mengatakan, semua orang harus bisa memahami kebutuhan khusus mereka. “Kita yang harus bisa menyesuaikan cara dalam memberikan pendidikan kepada mereka, kita yang harus bisa beradaptasi dengan apa yang mereka perlukan dan butuhkan,” ucap Puan.

 

Puan pun meminta orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk tetap semangat. Menurut Puan, anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak spesial yang dikirimkan Tuhan kepada orang-orang hebat. “Umumnya kalau keluarga miliki anak berkebutuhan khusus, biasanya enggan memunculkan mereka atau menggali potensi mereka. Kita akan bergotongroyong untuk membantu anak-anak Bapak Ibu semua,” katanya.

 

Puan meminta keluarga dan orangtua memberikan yang terbaik dalam tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus. Ia berpesan agar anak-anak berkebutuhan khusus selalu libatkan dalam kehidupan sehari-hari. “Hal sesederhana belajar menyisir rambut bagi anak-anak berkebutuhan khusus, perlu kesabaran ekstra,” sebut Puan.

 

Tak hanya itu, anak-anak berkebutuhan khusus juga disebut menjadi masa depan bangsa dan negara. Oleh karenanya, menurut Puan, harus ada pendampingan khusus untuk perkembangan mereka. “Harus ajarkan mereka berinteraksi, mereka bertepuk tangan dan menyambut tadi saja adalah bentuk interaksi,” terang legislator dapil Jawa Tengah V itu.

 

Untuk terapis dan tenaga pengajar Rumah Disabilitas lainnya, Puan meminta agar terus semangat dan pantang menyerah dalam memberikan pendampingan kepada anak berkebutuhan khusus. Ia juga memberi pujian atas kerja keras pendamping dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus dan orang tua mereka.

 

“Mungkin lelah, tapi mereka harus kita cukupi dengan perhatian agar mampu beradaptasi dan berinteraksi sesuai dengan kebutuhannya. Kepada para terapis, saya sampaikan apresiasi atas kerja kerasnya selama ini dan juga perlu tetap semangat untuk ke depannya terus membantu anak-anak kita di sanggar inklusi,” tambah mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Diterima Paus Fransiskus di Kediamannya di Vatikan, Puan Beri Cenderamata Baju Wayang dari Batik
09-02-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani kembali bertemu dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala...
Ketua DPR: Pers Harus Jadi Pengawas Jalannya Pemerintahan
09-02-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap pers terus melakukan perannya menjadi penjaga demokrasi. Di momen Hari Pers...
Bertemu Pimpinan Parlemen Italia, Puan Singgung Pembelian 2 Kapal untuk Pertahanan RI
06-02-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Chamber of Deputies, Republik Italia, Lorenzo Fontana....
Puan Harap KTT Soal Anak di Vatikan Lahirkan Aksi Nyata Demi Generasi Mendatang
03-02-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri World Leaders Summit on Children's Rights yang diinisiasi oleh Paus Fransiskus...